Amin Rais: Indonesia Buktikan Islam Selaras Dengan Demokrasi

Tokoh reformasi Amin Rais mengatakan Indonesia membuktikan Islam dapat berjalan selaras dan seiring dengan demokrasi.

Indonesia berpenduduk muslim terbesar dapat melaksanakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden secara langsung pada tahun 2004 dan 2009 dengan lancar, aman dan damai meskipun masih ada kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaannya.

Bahkan Indonesia sudah memasuki fase pemilihan untuk gubernur, bupati atau wali kota secara langsung oleh rakyat, ujar  Amin Rais dalam kuliah umumnya bertemakan “Islam and Democracy: Indonesian Perspective and Experience”  di Bratislava, Slovakia, Selasa (20/10).

Sekretaris Satu Bidang Media KBRI Bratislava Wanton Saragih Sid kepada koresponden Antara London, Rabu (21/10) mengatakan kuliah umum yang diselenggarakan KBRI Bratislava bekerja sama dengan Universitas Ekonomi Bratislava, Slovakia.

Kuliah umum itu dihadiri pula Duta Besar Harsja Joesoef dan diplomat dari perwakilan asing negara sahabat, Friends of Indonesia, pemerhati Islam dan demokrasi serta sekitar 300 mahasiswa dari Universitas Ekonomi dan Universitas Comunius, yang merupakan universitas terkemuka di Slovakia.

Amin Rais mengatakan hal ini menjadi fenomena di kalangan pengamat politik, karena secara jelas Indonesia dapat menjadi rujukan untuk menjawab adanya keraguan beberapa kalangan sebelumnya bahwa Islam dapat selaras dengan demokrasi.

Sumber :

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2009/10/21/38553/-Amin-Rais-Indonesia-Buktikan-Islam-Selaras-Dengan-Demokrasi

One Response to Amin Rais: Indonesia Buktikan Islam Selaras Dengan Demokrasi

  1. Mukhlis says:

    Amin Rais KLIRU BESAR. Demokrasi jelas tidak selaras/sejalan dengan Islam dan Islam tdk selaras/sejalan dengan demokrasi. Dlm demokrasi segala keputusan berdasarkan musyawarah mufakat, baik itu sdh ada ketentuannya dari Islam atau bukan, asal smua rakyat ato wakil rakyat sepakat, itu yg jadi aturan/undang2/hukum walau bertentangan dgn Islam. Islam sumbernya Qur’an-Hadits, sedang “democrazy” sumbernya otak manusia yg serba terbatas. Pencetus “democrazy” adalah orang berpaham sekuler, sedang Islam “dicetuskan” oleh Sang Maha Pengatur (Alloh Robbul ‘aalamiin). Lebih jelas lagi monggo baca buku “SYURA BUKAN DEMOKRASI”. Jangan mau kita dibodohin terus…… Ayo kita bangkit !!!!!!!!!

Tinggalkan komentar